TRICK SATRIA-FU BORE UP 198 CC
TRICK SATRIA-FU BORE UP 198 CCIni dia Motor Kelas bebek 4 tak tune up s/d 200 cc Andalan tahun 2013/2014, makin memanas. Tuner berlomba inovasi menelurkan korekan paling extrem, sehubungan dengan limit option part yang disajikan di kelas ini. Begitu juga dengan rider, mencoba inovasi mengubah cara bawaan motor, dengan nharapan dapat tembus di 7,7 detik.
Tarjet seperti itu yang salah satunya lagi dikejar oleh Erik manajer tim Suzuki Motor Sales, Surabaya yang diarsiteki oleh Bayu. Dan korekan kali ini, Bayu mengawali dengan pemakaian perangkat pengapian yang menganut model DC totalos, dengan suport aki kering 6 Ampere. Sebagai programnya, Bayu mengaplikasi CDI BRT milik Smash dan koil RM-125. Dengan bantuan rotor handmade yang diplot dengan diameter 75 mm serta panjang pick up coil 37 mm.
Dan untuk mengimbangi kapasitas mesin yang naik mendekati 200 cc, timing pengapian dibuat lebih molor. Dari posisi standarnya, posisi fulser digeser 1,2 mm berlawanan arah jarum jam. Dan sesuai seting transfer power mesin dan perolehan speed, itu saja performa gigi 3, 4 dan 5 bawaannya singkat. "Artinya, kurva pengapian dihasilkan lebih kasar, hingga membutuhkan doping kampas kopling RM-125, "urai Bayu.
Untuk mengejar kapasitas mesin 200 cc, posisi big end digeser 3 mm dan dikawinkan piston kompetisi merk JE berdiameter 68 mm, hingga sanggup mengakumulasi 198,9 cc. Dalam konteks ini, kapasitas ruang bakar didesain ulang dengan tambahan sudut squish 12 derajat, untuk menyajikan perbandingan kompresi yang menganut perbandingan 13,3 : 1.
Lebih lanjut, katup digantikan diameter 26 mm (in) dan 23 mm (ex), dengan memanfaatkan katup Bajaj Pulsar. Efek penggantian katup ini, sudut katup jadi lebih membuka 4 derajat, dengan ujung tangkai katup di posisi standarnya. Hal ini cermat diriset untuk menyiasati problem bengkoknya tangkai katup, saat tapet tak simetris dengan tangkai katup.
Sedang desain noken as dirombak, untuk mencegah terjadinya pegas katup tak mudah lemas. Untuk itu, noken as mengaplikasi jenis in – in, dan didesain dengan lifter noken 6,8 mm serta angka durasi 274 derajat (in) dan 272 derajat (ex). Alhasil, konsumsi avgas dari Koso 34 mm, wajib diseting basah. "Hasil pemakaian main jet 142 dan pilot jet 38, cuman bawaan gigi 1 wajib diumpan di atas 5000 rpm, "urai Johan Tomothy yang didaulat sebagai ridernya.
Dan seting trek 201 meter final gear ketemu 13-37. Itu saja, bawaan gigi 1 dan 2 masih terkesan panjang, tapi speed tetap jalan. Jadi meskipun bawaannya di atas 5000 rpm, power mesin mudah dijinakkan. “Hal demikian jadi lebih menguntungkan saat start, ” yakin Johan. | pid
SPESIFIKASI
Karbu : Koso 34 mm
Piston : JE 68 mm
CDI : BRT Smash
Koil : RM-125
Katup : 26 mm (in) & 23 mm (ex)
Final gear : 13-37
Rotor : Handmade 75 mm