-->

SUZUKI SATRIA FU 10 MAIN DI KARBU & RISET DOBEL NOKEN

SUZUKI SATRIA FU 10 MAIN DI KARBU & RISET DOBEL NOKEN
SUZUKI SATRIA FU 10 MAIN DI KARBU & RISET DOBEL NOKEN
Apresiasi yang sangat positif akan kelas OMR Suzuki Satria FU yang dibuka dalam setiap ajang kejuaran Dragbike. Setidaknya itulah yang menjadi dasar Haka Tech membangun dua jagoan gress di kelas bergengsi ini. "Pada dasarnya dalam kondisi standard pabrikan pun Suzuki Satria FU udah lumayan kencang," tutur Toriq, tuner sekaligus owner dari team Haka Tech Sukoharjo.

"Tantangan akan regulasi OMR yang membatasi kapasitas silinder dan karakter tiap unit Satria FU yang berbeda meski masih dalam kondisi standard inilah yang memotivasiku untuk meriset dua unit sekaligus," sambung doi. Tak heran meski masih dalam satu produk bengkel, doi pun berani lakoni riset yang berbeda dalam tiap detail ayago korekannya ini.

SUZUKI SATRIA FU (KRISNA)

Sesuai regulasi OMR Satria FU 150 cc, tak ada perubahan sedikit pun pada sektor silinder. Permainan dongkrak power cukup ditopang dengan aplikasi karbu PJ 34 mm dengan racikan main jet 120 dan pilot jet 42. Lubang intake direamer menjadi bulat dari standard pabrikannya oval guna menyesuaikan kontur venturi karbu yang dari pabrikan sudah
berbentuk bulat.

Namun sebelumnya untuk intake manifold adopsi milik Yamaha Scorpio.  Pada lubang exhaust juga tak perlu di reamer ekstrim karena doi masih biarkan lubang ini perawan seperti standard pabrikan. Dengan masih mempercayakan durasi noken as standardnya, doi pun fokus bereksperimen pada pilihan CDI BRT I-Max 24 Step.

"Tinggal atur limit CDI-nya saja sudah cukup mumpuni karena magnet aku bubut agar beratnya mencapai 750 gram," tutur tuner yang mematok limit CDI pada 13.500 rpm ini.

Pada Satria FU milik Krisna ini untuk timing pengapian doi rombak menjadi 43 derajat sebelum TMA. "Sebagai referensi kami tak hanya berpatokan pada data teknis saja, karakter joki saat membawa motor menurutku sangat penting untuk mendukung data riset," bilangnya.

Dengan cukup memakai bahan bakar Pertamax Plus, perbandingan kompresi doi juga cukup diangka 11,5 : 1. Kemabali pada karakter joki tadi, untuk ratio gear-nya pun tak perlu semuanya diganti. Cukup pada gear I dengan 12-32, posisi II dengan 17-29, dilanjut III 19-25, V22-21, dan terakhir pada gear VI 24-21.  Racikan ini disempurnakan lagi dengan perbandingan final gear atau sproket 12 - 42.

SPEK KOREKAN
KARBU : PJ 34mm, MAIN JET : 120, PILOT JET : 42, CDI : BRT I-Max 24 Step, RATIO GEAR : I(12-32), II(17-29), III(19-25), V(22-21), VI(24-21), FINAL GEAR : 12-42, MAGNET : 750 gram, TUNER : Toriq Haka Tech. Kl. Bulu – Wonogiri Km 01, Sukoharjo (0858 7813 4343).
Facebook CommentsShowHide